Alergi dingin atau urtikaria adalah reaksi
kulit pada dingin yang menyebabkan munculnya bilur yang terasa gatal dan kulit
menjadi berwarna kemerahan. Beberapa orang bisa sampai kehilangan kesadaran,
mengalami tekanan darah yang sangat rendah, dan bahkan yang terparah bisa
menyebabkan kematian.
Gejala alergi dingin muncul saat kulit
terpapar air dingin atau cuaca dingin. Alergi dingin biasanya muncul dalam
kondisi yang berangin dan lembap. Berikut ini adalah beberapa gejala alergi
dingin yang dapat terjadi.
a)
Saat
memegang benda dingin, tangan terasa bengkak.
b)
Muncul
bilur yang terasa gatal.
c) Saat
mengonsumsi makanan atau minuman dingin, bibir dan tenggorokan terasa bengkak.
d)
Kulit
berwarna kemerahan.
e)
Seiring
kulit menjadi lebih hangat, gejala bertambah parah.
Reaksi alergi dingin terjadi akibat pelepasan
histamin dan zat kimia lain ke dalam aliran darah yang dipicu oleh cuaca
dingin. Penyebab reaksi terhadap tubuh belum diketahui seperti apa.
Untuk mengetahui alergi dingin cukup meletakkan
es batu di kulit selama lima menit. Jika muncul benjolan merah, berarti
mengalami alergi dingin.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
risiko terkena alergi dingin, yaitu:
a) Anak-anak
dan remaja. Mereka adalah usia yang paling sering terkena alergi dingin dan
biasanya membaik dengan sendirinya dalam beberapa tahun.
b) Penyakit
dasar tertentu. Ada beberapa gangguan kesehatan atau penyakit, seperti kanker
atau hepatitis yang meningkatkan risiko terkena alergi dingin.
c) Infeksi.
Mereka yang baru-baru saja terkena infeksi seperti pneumonia atau radang
paru-paru lebih berisiko mengalami alergi dingin.
d) Genetika.
Ada anak yang mewarisi penyakit ini dari orang tuanya, namun hal ini sangat
jarang terjadi.
Atasi gejala alergi dingin dengan menghindari
kontak langsung dengan udara dingin dan pakailah jaket atau mantel untuk
menghangatkan tubuh, konsumsi obat jenis antihistamin untuk menormalkan
produksi histamine yang dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter. Sumber: http://www.eciputra.com/berita-6591-waspada-urtikaria-.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar