Senin, 16 November 2015

Cabe Pembakar Lemak




Orang yang mengkonsumsi cabe rawit di Indonesia adalah 939,1 gram per kapita per hari atau hampir 1 kg per orang per hari. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata orang Indonesia menyukai makanan pedas. Apalagi akhir-akhir ini rumah makan yang menawarkan menu-menu ekstra pedas, tidak pernah sepi pengunjung dan sedang menjadi tren. 

Rasa pedas sendiri sebenarnya tidak memiliki proporsi tersendiri untuk indra pengecap. Sensasi pedas berasal dari zat kimia bernama capsaicin. Capsaicin merupakan kandungan yang secara alami ditemukan pada keluarga tanaman capsicum. Keluarga capsicum yang sering kita temui yaitu cabe rawit, cabe besar, paprika, dan lain-lain. 

Dengan menambahkan 1-2 sendok makan cabe rawit, kebutuhan vitamin A harian sudah terpenuhi, demikian juga seperlima dari kebutuhan vitamin C harian. Selain itu Kalium yang disumbangkan juga akan setara dengan 2 buah pisang hijau. 

Konon katanya, cabe dapat membantu membakar lemak dalam tubuh. Berikut ulasannya: Makanan pedas dapat membantu penurunan berat badan. Saat mengkonsumsi makanan pedas , lemak di tubuh secara otomatis akan terbakar dinamakan proses thermogenesis. Makan makanan pedas dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Ini dikarenakan tubuh akan membakar energi lebih cepat dan efektif. 

Senyawa yang terkandung dalam cabe ini dapat mempengaruhi produksi hormone tiroid yang mengendalikan adrenalin dan dopamine, yaitu salah satu hormone yang mengatur nafsu makan. Menambah cabai kedalam salah satu masakan dapat memotong nafsu makan. 

Sebuah studi yang dilakukan University of Maryland Medical Center, disimpulkan bahwa capsaicin dapat membantu mengolah karbohidrat dan mengubah kalori menjadi energi sehingga tidak akan ada penumpukan kalori dalam tubuh yang akan dapat menyebabkan kegemukan pada perut. Rasa pedas alami dapat membuat makan lebih sedikit karena dari makanan tersebut yang dapat membuat efek mati rasa pada lidah kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar