Senin, 30 November 2015

Ilmuwan Ciptakan Minyak dari Ganggang





Para peneliti AS mengatakan mereka sudah menciptakan minyak dari ganggang atau alga dialam hitungan jam di laboratorium. Proses ini jika dilakukan di alam bebas akan memakan waktu selama jutaan tahun.
Para insinyur di Pacific Northwest National Laboratory US Department of Energy melaporkan bahwa mereka mengembangkan proses kimia yang menghasilkan tetesan minyak mentah yang berguna setelah material yang mengandung fosfor yang bisa didaur ulang untuk mengembangbiakkan lebih banyak ganggang.
Minyak dari ganggang ini bisa diubah menjadi bahan bakar pesawat terbang, bensin atau diesel, demikian kata para peneliti. Dan air sebagai hasil sampahnya bisa diproses lebih lanjut sebagai penghasil gas yang dapat dibakar dan zat-zat lain seperti potasium dan nitrogen. 

Meskipun sejumlah perusahaan sudah memproduksi bahan bakar berbahan ganggang dalam skala riset, bahan bakarnya diperkirakan masih mahal sehingga para peneliti akan harus bekerja menggali potensi ganggang secara lebih efisien dan menggabungkan sejumlah metode untuk menekan biaya bahan produksi bahan bakar dari ganggang."
Biaya mewujudkan bahan bakar berbasis ganggang masih menjadi kendala berat,"ujar Douglas Elliott, pemimpin riset PNNL. "Kami yakin bahwa proses yang sudah kami ciptakan akan mebantu bahan bakar minyak dari ganggang ini agar lebih ekonomis."
Langkah terpenting untuk melakukan efisiensi ialah bahwa proses ini bekerja dengan baik jika menggunakan ganggang basah, sementara sebagian besar proses membutuhkan ganggang yang kering, yang menghabiskan banyak energi dan lebih mahal harganya. 

Proses baru ini bekerja lebih baik dengan cairan ganggang yang mengandung sebanyak 80% sampai 90% air."Tidak harus mengeringkan ganggang merupakan kelebihan dalam proses baru ini, karena bisa memangkas biaya cukup signifikan,"ujar Elliott. "Kemudian ada binus, seperti mampu mengekstrak gas yang bisa digunakan dari air dan kemudian mendaur ulang air yang tersisa dan zata gizi yang ada untuk membantu pertumbuhan lebih banyak ganggang yang kemudian akan menghemat biaya produksi."
Proses ini bekerja di suhu 662 derajat Fahrenheit di tekanan sekitar 3.000 PSI, ujar peneliti.
"Ini seperti menggunakan pemasak dengan tekanan udara ekstra, hanya tekanan dan suhu yang kami gunakan dengan lebih tinggi,"ujar Elliott. Mereka menduplikasi proses dalam bumi yang mengubah ganggang menjadi minyak selama berjuta-juta tahun. "Kami hanya akan melakukannya lebih cepat." 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar