Senin, 30 November 2015

Di Jerman, Sisa Hasil Panen Dimanfaatkan untuk Cegah Krisis Pangan



Dengan mempertimbangkan makin timpangnya distribusi makanan di seluruh dunia, ketersediaan jumlah bahan pangan masih menjadi masalah utama yang menghantui. Di Jerman sendiri, sebuah startup berfokus pada bidang penyediaan dan pendistribusian pangan. Culinary Misfits ialah sebuah layanan katering yang hanya menggunakan hasil panen yang disingkirkan oleh penyaringan pihak supermarket dan restoran besar, yang biasanya ingin hasil panen yang dijual bentuknya menarik dan sesempurna mungkin sehingga menarik konsumen. Produk pangan ini sebenarnya masih layak dikonsumsi tetapi dibuang atau diberikan pada ternak begitu saja hanya karena faktor estetika. Culinary Misfits merasa ini menjadi salah satu biang keladi mengapa bahan pangan sering menjadi langka atau mahal atau bahkan tidak tersedia.
 
Culinary Misfits mengambil 'sisa' hasil panen yang masih layak konsumsi tersebut dengan membelinya dari para petani organik setempat di Jerman. Bentuk sayur-mayur dan buah-buahan yang dibeli oleh Culinary Misfits memang tidak terlalu menarik menurut standar pasar. Ada mentimun dengan bentuk terpilin, bukan memanjang mulus seperti idealnya mentimun. Atau selada dengan bentuk yang kecil dan kurang mekar. Akan tetapi semuanya adalah hasil panen dari ladang organik yang bergizi dan bebas residu pestisida.
 
Di samping untuk memberikan alternatif bagi penggunaan bahan makanan yang masih bisa dikonsumsi, Culinary Misfits juga memanfaatkan karakter tak biasa dari bahan-bahan tersebut untuk membuat hidangan-hidangan yang bentuknya unik dan menarik mata di pasar.
 
Ide yang sama sangat mungkin untuk diterapkan di Indonesia. Bahan-bahan pangan lokal yang masih layak konsumsi dan bisa disalurkan untuk mereka yang membutuhkan setidaknya akan mengurangi masalah kelangkaan pangan atau kekurangan gizi di daerah lain yang masih terpencil dan jarang sekali disentuh oleh pemerintah pusat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar