Setiap entrepreneur perlu memikirkan
pentingnya memiliki sebuah media online baik sebagai bisnis inti maupun
dukungan terhadap bisnis yang sudah digelutinya. Alasannya media
entrepreneurship, terutama bisnis online , kini makin dilirik oleh masyarakat,
terutama konsumen, sebagai pertimbangan yang penting sebelum memutuskan
untuk membeli produk.
Demikian
benang merah dari kegiatan Talkshow Ciputra Entrepreneurship Culture
Festival 2013, di CitraGran Cibubur, Minggu (7/9). Hadir dalam kegiatan
tersebut, Charles Rumapea yang dikenal sebagai penggagas konsep media
entrepreneurship.
"Kalau sebagai tool
sudah banyak dilakukan orang. Banyak yang sudah memberdayakan media
tetapi belum menganggap media entrepreneurship sebagai strategi.
Misalnya kita sudah memiliki bisnis offline lalu kita multiply
(besarkan) dengan menggunakan jalur online," katanya.
Banyak
orang yakin bahwa dengan menguasai informasi maka dia akan menguasai
dunia, tetapi bagi Charles, praktisi media yang juga sudah
bertahun-tahun menggeluti bidang penyiaran radio, siapa yang bisa
mengelola informasi, dialah yang menguasai dunia. Inilah hasil risetnya
selama 3 tahun yang ia yakini dengan teguh. Secara literal dan empiris,
ia mengaku telah melakukan penelitiannya.
Charles
tengah berupaya mengajukan media entrepreneurship sebagai salah satu
bagian kurikulum ke Dikti karena ia yakin bahwa generasi mendatang perlu
mempelajari konsepnya. Jika tertuang dalam kurikulum, akan lebih banyak
yang bisa menuai hasilnya.
Menurutnya,
konsepnya akan mempercepat pertumbuhan wirausaha muda di Indonesia,
yang selaras dengan tujuan yang dicanangkan pemerintah dan kebutuhan
bangsa yang makin genting.
Salah satu
cara untuk mempercepat tingkat pertumbuhan entrepreneur baru di tanah
air adalah dengan menjadikan entrepreneurship sebagai kurikulum resmi
dalam sekolah formal, lembaga pendidikan informal , dan sebagainya,
pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar