Saat saya diangkat sebagai CEO Yahoo,
kondisi moral staf tengah mengalami demoralisasi. Salah satu pekerjaan
saya adalah bagaimana membangkitkan moral mereka melalui perbaikan
budaya perusahaan.
Terdapat
sebuah filosofi yang mendasari semuanya. Salah satu mentor saya yang
terbaik, Eric Schmidt dari Google, pernah mengatakan dengan rendah hati
sebuah kalimat yang saya pikir ada benarnya:"Good executives confuse themselves when they convince themselves that they actually do things". Dan ia menasihati saya sebelum menjadi CEO Yahoo,"Itu adalah pekerjaanmu sebagi pemimpin untuk memilih strategi bertahan (defensive), bukan menyerang (offensive).
Tim-lah yang menentukan mereka akan bergerak ke arah mana dan tugasmu
adalah bagaimana menyingkirkan kendala-kendala yang menghalangi mereka
menuju ke arah itu, membuat mereka lebih cepat mengambil keputusan, dan
memotivasi mereka untuk melaju lebih cepat.
Saat
saya masuk ke Yahoo untuk pertama kali, saya ditanya para staf,"Jadi
apa strategi kita sekarang?" Saya jawab dengan jujur bahwa saya tidak
tahu, justru mereka-lah yang seharusnya memberitahu saya. Anda semua
sudah di sini lebih lama daripada saya. "Benarkah, apakah kami boleh
menyumbangkan ide-ide?" mereka bertanya dengan rasa tidak percaya. Di
Yahoo, belum ada budaya untuk meminta staf memberikan ide-ide mereka
pada perkembangan perusahaan.
Saya juga mengamati ada banyak energi yang tertahan karena keraguan, seolah mengatakan,"Apakah kita harus bergerak sekarang?"
Saya
selalu mempersepsikan budaya sebagai suatu DNA. Saya memang bukan pakar
genetika tetapi saya paham bahwa jika kita menginginkan gen yang
positif untuk mengekspresikan diri mereka dengan lebih menonjol dalam
lingkungan perusahaan. Ambillah unsur-unsur menyenangkan, memotivasi dan
menginspirasi bagi para staf lalu menyebarkan dan mengkampanyekannya
sebaik mungkin ke seluruh bagian perusahaan dan pada saat yang sama
mengambil gen yang negatif, yang menghalangi kemajuan kami, dan
menyingkirkannya. Ini bukan strategi menyuktikkan DNA baru mutant yang
asing. Ini bukan mengubah budaya tetapi membuat versi yang terbaik dari
budaya perusahaan yang sudah terbentuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar